Sabtu, 25 Desember 2010

Fokus ke Pertandingan, Timnas Hanya Berlatih Ringan


Kuala Lumpur - Hanya tinggal satu hari menuju pertandingan final leg I antara Malaysia vs Indonesia. Demi fokus ke laga tersebut, timnas hanya dijadwalkan berlatih ringan esok hari, Minggu (26/12/2010).

Selain latihan ringan, hal-hal lain seperti keamanan juga mendapatkan perhatian. Dari pantauan detikSport, Alfred Riedl cukup ketat menjaga pemainnya supaya tak sampai diganggu secara berlebihan.

Menpora Andi Mallarangeng mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan beberapa laporan terakhir mengenai kondisi terakhir Firman Utina dkk. Ia menyebut, salah satu yang dilaporkan kepadanya juga terkait soal asupan makanan para pemain.

‎​"Soal makanan. Tapi sudah dibantu dengan satu juru masak khusus dari Kedubes untuk melakukan supervisi thd makanan para pemain. Juga soal keamanan dan Pak Dubes sudah membantu dengan mengerahkan sejumlah tenaga  pengamanan khusus kita dari Kedubes RI," ujarnya kepada detikSport melalui telepon.

"Ada sedikit permasalahan dengan lapangan tempat berlatih, tapi bisa diatasi. Saya juga dilapori, bahwa besok Timnas hanya berlatih ringan, sehingga fokus untuk penampilan
terbaik malam harinya," tukasnya.

Laga antara kedua tim akan dihelat di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, besok pada pukul 20.00 waktu setempat.

Loket Sudah Diserbu Sejak Semalam


Jakarta - Minggu (27/12/2010) ini jadi hari terakhir fans yang ingin dapat tiket final Piala AFF 2010. Tak mau kehilangan kesempatan, ratusan fans sudah berbaris di sekitaran GBK sejak pagi buta ini.

"Saya kira sampai sini pukul 02.30 WIB bakal dapat antrean awal, ternyata di sini yang antre sudah panjang banget," ujar Udiet, Warga Depok yang jadi salah satu pengantre tiket ketika dihubungi detikcom, Minggu (26/12/2010).

Udiet bersama tiga rekannya memilih antre di Plaza Barat, GBK. Di tempat tersebut ada empat loket yang sudah dijejali warga yang antre untuk mendapatkan tiket Final Piala AFF 2010. Di antara mereka ada yang sudah mengantre sejak Sabtu malam.

"Di sini (Plaza Barat) waktu saya datang antrean sudah 200 meter lebih. Tapi di tempat lain lebih parah, makanya kita antre di sini," terangnya.

Para warga pun mengatur sendiri antreannya karena tidak ada petugas atau panitia di lokasi. Meski demikian antrean cukup rapi.

"Yang baru datang, antre di belakang. Walaupun tidak ada yang ngatur tapi tertib," terangnya.

Udiet berencana membeli tiket Final di Kelas III seharga Rp 50 ribu. Ia dan rekan-rekannya pun harus rela antre hingga pukul 10.00 WIB nanti.

"Katanya loket baru dibuka pukul 10.00 WIB, mana kita belum tidur. Begadang demi tiket deh," imbuhnya.

Khawatir Ricuh, Fans Minta Keamanan Ditambah


Jakarta - Beberapa kali penjualan tiket Piala AFF 2010 diwarnai kericuhan karena membludaknya calon pembeli. Untuk menghindari hal tersebut, fans meminta petugas keamanan yang berjaga ditambah.

"Kalau ngelit yang rusuh-rusuh kemarin, terus ada pemukulan dan aksi kekerasan, sebenernya khawatir juga. Tapi mau bagaimana lagi, emang kita kepingin nonton sih," ujar Helmi Herlian, salah satu suporter Indonesia yang mengantri di sekitar GBK, saat dihubungi detiksport, Minggu (26/12/2010) pagi WIB.

Kisruh dan kekacauan penjualan tiket pertandingan kedua Final Piala AFF 2010 dikhawatirkan bakal terulang kembali. Dengan hari ini menjadi kesempatan terakhir fans mendapatkan tiket, diyakini bakal ada lebih banyak suporter yang menyerbu GBK.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan bahkan ribuan calon penonton sudah membentuk antrian di beberapa titik penjualan tiket di sekitar GBK. Di loket penjualan tiket yang terletak dekat Mesjid Albina, panjang antrean sudah lebih dari 70 meter. Sementara loket di dekat Hotel Mulia, panjangnya sudah mendekati lampu merah yang mengarah ke Gedung KONI.

"Saya sampai sini sudah dari jam setengah dua dan antriannya sudah panjang sekali, sampai depan Hotel Century. Ada yang datang dari jam sembilan. Gak cuma laki-laki, perempuan juga cukup banyak," lanjut mahasiswa Universitas Pancasila yang tinggal di Depok itu.

Kekhawatiran akan munculnya kekacauan juga diutarakan oleh Andri, seorang calon penonton yang mengantri di loket dekat Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika.

"Hari ini lebih ramai dari sebelum-sebelumnya. Saya kan nonton dari babak penyisihan. Harus ditambah keamanannya, yang kemarin sih sudah lumayan banyak. Kan dibantu pakai anjing pelacak, jadi lumayan tertib. Tapi kalau ricuh lagi, saya mau pulang aja," ujar pemuda yang tinggal di wilayah Ancol tersebut.

Tiket Tak Dapat, Calo Dicari

 Jakarta - Bisa dipastikan kalau tak semua fans yang datang ke GBK bisa mendapatkan tiket pertandingan final. Kalau sudah demikian, beli di calo dengan harga berkali lipat pun tetap dilakukan.

Minggu (26/12/2010) ini menjadi kesempatan terakhir buat fans untuk membeli tiket laga final Piala AFF 2010. Setelah sebelumnya melepas tiket Kategori I dan Kategori II, sekarang giliran Kategori III yang dijual ke publik.

Total ada 30.000 lembar tiket yang akan dijual ke publik hari ini dengan banderol harga Rp 50.000. Karena besarnya antusias penonton dan membludaknya antrian sejak Sabtu (25/12/2010) malam, hampir bisa dipastikan tak semua fans akan kebagian jatah.

"Kalau gak kebagian saya bakal beli di calo. Emang lebih mahal, tapi karena udah suka bakal tetep saya tebus," ujar Putra, seorang fans yang mengantri di GBK sejak dinihari tadi, saat dihubungi detiksport.

Putra menyaksikan seluruh pertandingan Indonesia sejak fase grup. Dia sekali membeli tiket melalui calo saat laga Indonesia kontra Thailand. Dari situlah dia mengenal calo dan jadi tak khawatir andai kehabisan tiket.

"Waktu itu harga aslinya Rp 53.000 dijual jadi Rp 65.000. Waktu saya tanya untuk semifinal pertama harganya naik, yang seharusnya Rp 50.000 menjadi Rp 75.000. Eh ternyata di semifinal kedua makin naik, yang aslinya Rp 50.000 menjadi Rp 120.000," lanjut karyawan sebuah perusahaan di kawasan Glodok tersebut.

Untuk laga final, Putra sadar kalau harga tiket yang dijual bakal kembali melonjak. Namun dia siap merogoh koceknya lebih dalam lagi. Untuk Kategori III yang seharga Rp 50.000, dia berani membayar Rp 250.000.

Jumat, 24 Desember 2010

Gangguan demi Gangguan Menimpa Timnas

Mohd Nasriq - Malaysia & Oktovianus Maniani - Indonesia (WSG/affsuzukicup.com)
Jakarta - Setelah disibukkan dengan berbagai acara seremonial dan bahkan cenderung politis, rupanya gangguan belum habis menerpa Bambang Pamungkas dkk. Termasuk yang terjadi dalam penerbangan ke Kuala Lumpur.

Timnas Indonesia bertolak dengan pesawat pribadi Pegasus Air dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/12/2010). Berkebalikan dengan niat untuk membuat timnas nyaman, yang terjadi justru sebaliknya.

Namun dari pengamatan detikSport di salah satu tv swasta, kondisi di dalam pesawat kurang nyaman. Pasalnya, selain pemain, ofisial tim dan pengurus PSSI, juga terdapat keluarga pengurus PSSI dan wartawan.

Keberadaan pihak-pihak yang tidak seharusnya berada di kabin itu sangat patut disesalkan. Bagaikan sedang membuntuti selebriti, reporter televisi milik keluarga Bakrie (yang juga pemilik pesawat dan rekan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid), itu getol mewawancarai para pemain.

Karenanya, terlihat beberapa pemain menampakkan bahasa tubuh yang tidak nyaman. Alih-alih istirahat karena pada sore harinya timnas akan langsung berlatih di Malaysia, para pemain malah jadi lelah.

Hal ini sangat disesalkan karena di saat timnas butuh kondisi fisik prima dan fokus total, mereka justru mendapat gangguan demi gangguan yang sama sekali tidak diinginkan.

PSSI Harus Utamakan Tiket untuk Pecinta Timnas, Bukan Pejabat


Jakarta - PSSI diminta tidak memberikan fasilitas kemudahan bagi pejabat untuk mendapatkan tiket final piala AFF. PSSI harus mengutamakan tiket bagi suporter yang benar-benar cinta kepada timnas.

"PSSI hendaknya menghentikan cara penjualan tiket dengan mengutamakan pejabat dan para politisi. PSSI hendaknya mendahulukan para pecinta sejati Timnas dari pada melayani para pejabat yang hanya mengerti cara mengklaim kesuksesan," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti dalam siaran pers, Sabtu (25/12/2010).

Ray menjelaskan, kini bisa terlihat, sejumlah politisi dan pejabat mulai berlomba memperlihatkan diri seolah paling berjasa dalam membangun timnas. Mereka pun kemudian banyak yang berbondong-bondong menyaksikan aksi timnas.

"Bahkan untuk menonton di Istora dan Bukit Jalil pun mereka meminta fasilitas khusus, kalau tidak tiket gratis setidaknya pelayanan mendapatkan tiket secara mudah tanpa keringat," terangnya.

Ray mengingatkan, para pejabat dan politisi bisa belajar mencintai timnas dengan berbaur bersama suporter dari tataran rakyat biasa yang antri mendapatkan tiket.

"Para pejabat tersebut hendaknya ikut berpeluh serta mengantri untuk mendapatkan tiket. Dengan begitu sepakbola menjadi milik kita bersama tanpa kasta," urainya.

Dengan ikut mengantri tiket, pejabat itu pun akan merasakan derita rakyat dan persoalan PSSI.

"Lebih dari itu, agar para pejabat dan politisi itu juga merasakan carut marut penjualan tiket. Hentikan politisasi timnas dan stop fasilitas istimewa untuk mereka," tutupnya.

Dzeko Lebih Memilih Serie A

Edin Dzeko - Wolfsburg (Getty Images)
Di tengah pendekatan dari Manchester City, Edin Dzeko mengisyaratkan lebih memilih berkompetisi di negara Italia.

Juventus sudah lama memantau penyerang Vfl Wolfsburg itu. Tetapi karena negosiasi mereka mandek, Juve pun akhirnya merekrut Milos Krasic pada bursa transfer musim panas lalu.

City, Real Madrid, hingga Bayern Muenchen juga tertarik mendatangkan Dzeko. Kepada Corriere dello Sport, Dzeko menyatakan lebih memilih Serie A.

"Saya akan bertahan di Wolfsburg sampai Juni, tapi saya akan pindah akhir musim," paparnya.

"Saya ingin bermain di kompetisi yang pernah diramaikan oleh Andriy Shevchenko dan Ronaldo."

Kedua pemain yang disebutkan Dzeko adalah bekas pemain AC Milan, meski Ronaldo pernah pula tampil berseragam Inter Milan. Banderol Dzeko diperkirakan sebesar €25-30 juta sehingga harus dinanti apakah Juventus mau menyanggupi jumlah tersebut.

HEAD-TO-HEAD: Indonesia Unggul Dalam Rekor Pertemuan Melawan Malaysia

Mohd Nasriq - Malaysia & Oktovianus Maniani - Indonesia (WSG/affsuzukicup.com)
Final AFF Suzuki Cup 2010 menjadi pertemuan yang ke-63 dan 64 antara Indonesia dan Malaysia di level senior yang tercatat secara resmi dalam database FIFA.

Secara keseluruhan, Indonesia unggul dalam rekor pertemuan atas Malaysia sejak kedua tim bertemu untuk pertama kalinya pada 7 September 1957 di Kuala Lumpur. Dari semua kompetisi termasuk laga ujicoba, skuad Merah-Putih mengantongi 28 kemenangan atas Malaysia, 15 kali seri, dan sisa 19 pertandingan dimenangkan Malaysia.

Ini bukan untuk pertama kalinya kedua tim bertemu di sebuah partai puncak. Pada 1968, Indonesia pernah membantai Malaysia dengan skor 6-1 untuk menjuarai Piala Raja Thailand. Sama halnya dengan Piala AFF kali ini, kedua tim berhadapan di babak penyisihan terlebih dulu dalam turnamen tersebut, dan Indonesia menang 1-0.

Pertandingan lainnya yang patut dikenang adalah final SEA Games 1987, ketika gol tunggal Reibut Waidi di masa injury time menghasilkan medali emas bagi Indonesia di hadapan 120.000 penonton yang memadati Stadion Senayan. Indonesia juga mengalahkan Malaysia di babak grup SEA Games 1991 di Manila, Filipina, dengan skor 2-0. Di bawah bimbingan IGK Manila, Indonesia kemudian melangkah ke final dan menaklukkan Thailand melalui adu penalti. Juara SEA Games 1991 menjadi gelar terakhir yang diraih Indonesia di kancah sepakbola internasional.

Malaysia menelan kekalahan paling telak dari Indonesia tepatnya di ajang SEA Games 1999 yang digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Bambang Pamungkas dan Rochi Putiray masing-masing menyumbangkan dua gol dalam pertandingan tersebut, ditambah kontribusi Hariyanto Prasetyo dan Ali Sunan sehingga Indonesia menggilas Malaysia enam gol tanpa balas.

Sedangkan skor 7-1 merupakan kemenangan terbesar Harimau Malaya atas Indonesia, tepatnya di babak grup Merdeka Cup 1976 di Kuala Lumpur. Namun diketahui Indonesia tidak menurunkan skuad terbaiknya dalam turnamen tersebut.

Inilah sejarah pertemuan Indonesia kontra Malaysia dari semua kompetisi:


Malaysia 2 - 4 Indonesia
07/09/1957 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1957
Malaysia 3 - 2 Indonesia
30/08/1958 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1958
Malaysia 1 - 2 Indonesia
13/08/1961 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1961
Malaysia 3 - 2 Indonesia
28/08/1962 Jakarta Asian Games 1962
Malaysia 0 - 1 Indonesia
20/11/1968 Bangkok King's Cup 1968
Indonesia 6 - 1 Malaysia
28/11/1968 Bangkok King's Cup 1968
Malaysia 1 - 3 Indonesia
04/11/1969 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1969
Malaysia 2 - 3 Indonesia
09/11/1969 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1969
Malaysia 4 - 0 Indonesia
15/08/1970 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1970
Indonesia 3 - 0 Malaysia
13/11/1970 Bangkok King's Cup 1970
Malaysia 3 - 1 Indonesia
20/11/1970 Bangkok King's Cup 1970
Indonesia 4 - 2 Malaysia
13/05/1971 Seoul King's Cup 1971
Malaysia 3 - 0 (1 - 0) Indonesia
01/06/1971 Bangkok Kualifikasi Piala Asia 1972
Indonesia 2 - 1 Malaysia
14/06/1971 Jakarta Piala Kemerdekaan 1971
Indonesia 2 - 0 Malaysia
10/11/1971 Bangkok King's Cup 1971
Indonesia 3 - 0 Malaysia
13/06/1972 Jakarta Piala Kemerdekaan 1972
Indonesia 3 - 1 Malaysia
28/09/1972 Seoul President's Cup 1972
Indonesia 2 - 0 Malaysia
14/06/1973 Jakarta Piala Kemerdekaan 1973
Malaysia 0 - 0 Indonesia
20/03/1975 Bangkok Kualifikasi Piala Asia 1976
Indonesia 3 - 1 Malaysia
14/06/1975 Jakarta Piala Kemerdekaan 1975
Malaysia 2 - 1 Indonesia
29/07/1975 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1975
Malaysia 2 - 1 Indonesia
24/12/1975 Bangkok Kualifikasi Olimpiade 1976
Malaysia 7 - 1 Indonesia
12/08/1976 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1976
Indonesia 0 - 0 Malaysia
03/03/1977 Singapore Kualifikasi Piala Dunia 1978
Malaysia 5 - 1 Indonesia
19/07/1977 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1977
Malaysia 3 - 0 Indonesia
29/10/1977 Bangkok King's Cup 1977
Indonesia 2 - 1 Malaysia
19/11/1977 Kuala Lumpur SEA Games 1977
Indonesia 3 - 0 Malaysia
13/06/1978 Jakarta Piala Kemerdekaan 1978
Malaysia 1 - 0 Indonesia
13/07/1978 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1978
Malaysia 4 - 1 Indonesia
13/01/1979 Bangkok Kualifikasi Piala Asia 1980
Malaysia 1 - 1 Indonesia
29/06/1979 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1979
Malaysia 3 - 2 Indonesia
17/09/1979 Seoul President's Cup 1979
Indonesia 0 - 0 Malaysia
26/09/1979 Jakarta SEA Games 1979
Indonesia 0 - 1 Malaysia
30/09/1979 Jakarta SEA Games 1979
Indonesia 1 - 1 Malaysia
31/08/1980 Seoul President's Cup 1980
Malaysia 1 - 1 Indonesia
27/10/1980 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1980
Malaysia 2 - 0 Indonesia
09/09/1981 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1981
Malaysia 0 - 2 Indonesia
05/08/1982 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1982
Indonesia 0 - 0 a.e.t.
4 - 3 adu penalti
Malaysia
17/10/1982 Singapore Merlion Cup 1982
Malaysia 2 - 2 (1 - 1) Indonesia
26/08/1984 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1984
Indonesia 0 - 1 (0 - 0) Malaysia
16/12/1985 Bangkok SEA Games 1985
Indonesia 2 - 2 (1 - 1) Malaysia
01/09/1986 Singapore Merlion Cup 1986
Indonesia 1 - 0 (1 - 0) Malaysia
27/09/1986 Gwangju Asian Games 1986
Malaysia 0 - 1 (0 - 0) Indonesia
20/09/1987 Jakarta SEA Games 1987
Malaysia 0 - 0 Indonesia
08/12/1988 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1988
Malaysia 2 - 0 (1 - 0) Indonesia
25/08/1989 Kuala Lumpur SEA Games 1989
Malaysia 1 - 2 Indonesia
06/02/1991 Kuala Lumpur Merdeka Cup 1991
Indonesia 2 - 0 (1 - 0) Malaysia
26/11/1991 Manila SEA Games 1991
Malaysia 1 - 1 (0 - 0) Indonesia
25/04/1992 Singapore Kualifikasi Piala Asia 1992
Indonesia 3 - 0 (0 - 0) Malaysia
08/12/1995 Chiangmai SEA Games 1995
Malaysia 0 - 0 Indonesia
02/03/1996 Kuala Lumpur Kualifikasi Piala Asia 1996
Malaysia 3 - 1 (2 - 1) Indonesia
13/09/1996 Singapore Piala Tiger 1996
Malaysia 0 - 4 (0 - 0) Indonesia
10/10/1997 Jakarta SEA Games 1997
Malaysia 0 - 6 Indonesia
02/08/1999 Bandar Seri Begawan SEA Games 1999
Malaysia 0 - 1 (0 - 0) Indonesia
27/12/2002 Jakarta Piala Tiger 2002
Malaysia 1 - 1 (0 - 0) Indonesia
26/09/2003 Kuala Lumpur Ujicoba
Malaysia 0 - 0 Indonesia
12/03/2004 Johor Bahru Ujicoba
Indonesia 1 - 2 (1 - 1) Malaysia
28/12/2004 Jakarta Piala Tiger 2004
Malaysia 1 - 4 (1 - 0) Indonesia
03/01/2005 Kuala Lumpur Piala Tiger 2004
Malaysia 1 - 1 (0 - 1) Indonesia
23/08/2006 Kuala Lumpur Ujicoba
Indonesia 1 - 1 (1 - 1) Malaysia
06/06/2008 Surabaya Ujicoba
Indonesia 5 - 1 (2 - 1) Malaysia
01/12/2010 Jakarta AFF Suzuki Cup 2010
Malaysia ? - ? Indonesia
26/12/2010 Kuala Lumpur AFF Suzuki Cup 2010
Indonesia ? - ? Malaysia
29/12/2010 Jakarta AFF Suzuki Cup 2010


KOMPETISI Kemenangan
Indonesia
Imbang Kemenangan
Malaysia
TOTAL
Piala AFF 3 0 2 5
Asian Games 1 0 1 2
SEA Games 6 1 3 10
Merdeka Cup
(Kuala Lumpur, Malaysia)
6 4 7 17
Piala Kemerdekaan
(Jakarta, Indonesia)
5 0 0 5
King's Cup
(Bangkok, Thailand)
5 0 2 7
Merlion Cup
(Singapura)
1 1 0 2
President's Cup
(Seoul, Korea Selatan)
1 1 1 3
(Kualifikasi) Piala Dunia 0 1 0 1
(Kualifikasi) Olimpiade 0 0 1 1
(Kualifikasi) Piala Asia 0 3 2 5
Ujicoba / Friendly 0 4 0 4
TOTAL 28 15 19 62